Blog Single

Apa Itu Food Fraud (Kecurangan Pangan)?

Food fraud atau kecurangan pangan adalah tindakan ilegal dalam industri makanan dengan cara memalsukan, mengganti, mencampur, atau memberi label palsu pada produk pangan untuk memperoleh keuntungan ekonomi.

 

Contoh kasus food fraud yang sering terjadi di Indonesia dan dunia:

  • Minyak goreng oplosan yang dicampur dengan bahan kualitas rendah.
  • Madu palsu yang ditambah gula, sirup, atau air.
  • Daging sapi yang dijual sebagai daging premium.
  • Produk organik palsu yang sebenarnya tidak sesuai standar.

 

Dampak food fraud:

  • Mengancam kesehatan konsumen.
  • Merugikan secara ekonomi.
  • Merusak reputasi produsen dan brand.
  • Bisa menimbulkan sanksi hukum dan gagal masuk pasar ekspor.

 

ISO 22000: Standar Internasional untuk Keamanan Pangan

ISO 22000 adalah standar internasional yang mengatur sistem manajemen keamanan pangan (Food Safety Management System).

 

Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa pangan:

  • Aman dikonsumsi, bebas dari bahaya biologis, kimia, dan fisik.
  • Dapat dilacak asal-usulnya melalui traceability system.
  • Mengikuti prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points).
  • Sesuai regulasi internasional sehingga produk bisa menembus pasar global.

 

Dengan sistem ini, organisasi mampu mendeteksi dan mencegah kecurangan pangan sebelum merugikan konsumen maupun bisnis.

 

Bagaimana ISO 22000 Mencegah Food Fraud?

  1. Sistem Traceability yang Kuat : ISO 22000 mewajibkan perusahaan mencatat dan melacak setiap bahan baku hingga produk akhir. Hal ini membuat kecurangan (misalnya penggantian bahan) lebih cepat terdeteksi.
  2. Pendekatan Risk-Based Thinking : ISO 22000 membantu perusahaan menganalisis risiko food fraud di setiap titik rantai pasok, lalu menetapkan kontrol pencegahan yang jelas.
  3. Audit Internal dan Eksternal : Audit ISO 22000 secara berkala memastikan bahwa semua proses produksi berjalan sesuai standar, sehingga peluang manipulasi bahan atau data lebih kecil.
  4. Kepatuhan dengan Regulasi Global : ISO 22000 mendukung kepatuhan terhadap FDA Food Safety Modernization Act (FSMA) di AS dan regulasi keamanan pangan Uni Eropa. Hal ini penting bagi perusahaan yang ingin ekspor.
  5. Budaya Keamanan Pangan : Standar ini mendorong perusahaan untuk membangun food safety culture, yaitu kesadaran bersama bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab semua pihak, bukan hanya bagian QC.

 

Manfaat Sertifikasi ISO 22000 untuk Perusahaan

  • Kepercayaan Konsumen Tinggi – Label sertifikasi meningkatkan keyakinan bahwa produk aman dan asli.
  • Peluang Ekspor Lebih Besar – Membuka akses ke pasar internasional dengan regulasi ketat.
  • Efisiensi dan Pengendalian Biaya – Mengurangi risiko recall produk akibat kecurangan.
  • Reputasi dan Branding Positif – Perusahaan terlihat lebih profesional dan peduli pada keamanan pangan.
  • Daya Saing Industri – Sertifikasi bisa jadi keunggulan kompetitif di pasar lokal maupun global.

 

Contoh Industri yang Rentan Food Fraud

  • Industri Minyak Goreng: rentan pemalsuan bahan atau pencampuran minyak murah.
  • Industri Madu & Produk Lebah: sering tercampur sirup atau gula.
  • Industri Daging & Produk Hewani: label tidak sesuai dengan jenis daging.
  • Industri Minuman Premium (kopi, teh, wine): rawan pemalsuan bahan baku.

 

Dengan penerapan ISO 22000, industri-industri tersebut bisa meningkatkan keamanan dan keaslian produknya.

 

Kesimpulan

Food fraud adalah ancaman serius bagi keamanan konsumen, reputasi bisnis, dan akses pasar global. Dengan menerapkan ISO 22000, perusahaan dapat:

  • Membangun sistem keamanan pangan yang kuat.
  • Menjamin keaslian dan mutu produk.
  • Mendapat kepercayaan konsumen sekaligus peluang ekspor yang lebih luas.

 

Ingin perusahaan Anda terbebas dari risiko food fraud? Saatnya terapkan ISO 22000 dengan dukungan konsultan berpengalaman. Hubungi kami untuk memulai sertifikasi ISO 22000 sekarang juga

Related Posts